SMK Muhammadiyah Karangmojo Nobar G30/S.PKI

SEJARAH KELAM : Ratusan siswa antusias menyimak film G 30/S PKI yang diputar oleh pihak sekolah.


smkmuhkarangmojo.sch.idAgar para pelajar memahami sejarah panjang perjalanan bangsa, SMK Muhammadiyah Karangmojo melakukan kegiatan nonton bareng (NOBAR) G30/S.PKI, Selasa (02/09/2018).

Kegiatan nobar diadakan dengan maksud agar para siswa lebih memahami tentang sejarah kelam bangsa Indonesia yaitu pemberontakan PKI sehingga menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa. Nobar di gelar di Masjid Sekolah dan diikuti sekira ratusan siswa dari kelas X hingga Xll


Antusiasme Siswa Dalam Menonton Film G30/S.PKI

Gerakan 30 September 1965 / PKI atau G30S/PKI adalah peristiwa pengkhianatan terhadap Bangsa Indonesia terbesar yang pernah terjadi. peristiwa ini terjadi malam hari tepat saat pergantian dari tanggal 30 September (Kamis) menjadi 1 Oktober (Jumat) 1965 saat tengah malam. peristiwa ini melibatkan anggota PKI dan pasukan Cakrabirawa.

Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi komunis. Gerakan ini diprakarsai oleh Dipa Nusantara Aidit yang merupakan ketua dari PKI saat itu
Antusiasme Siswa Dalam Menonton Film G30/S.PKI

DN. Aidit saat itu melancarkan hasutan-hasutan kepada rakyat Indonesia untuk mendukung PKI menjadikan Indonesia sebagai “negara yang lebih maju”. DN Aidit dinyatakan sebagai dalang dari G30S/PKI oleh Pemerintah Republik Indonesia pada masa Presiden Soeharto.

Gerakan ini bergerak atas perintah Letnan Kolonel Untung Syamsuri yang saat itu adalah Komandan Batalyon I Cakrabirawa. Gerakan ini meluncur di Jakarta dan Yogyakarta dimana gerakan ini mengincar para Dewan Jendral dan perwira tinggi.


Mereka yang diculik diantaranya Ahmad Yani dan Karel Satsuit Tubun dan sisanya meninggal secara perlahan karena luka mereka di Lubang Buaya dan mereka yang meninggal saat gerakan ini adalah:
  1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani (Meninggal di rumahnya di Jakarta Pusat. sekarang rumahnya menjadi Museum Sasmita Loka Ahmad Yani)
  2. Mayor Jendral Raden Soeprapto
  3. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
  4. Mayor Jendral Siswondo Parman
  5. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
  7. Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun (Meninggal di rumahnya)
  8. Kolonel Katamso Darmokusumo (Korban G30S/PKI di Yogyakarta)
  9. Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto (Korban G30S/PKI di Yogyakarta)
  10. Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean (Meninggal di kediaman Jenderal Abdul Haris Nasution)
  11. Ade Irma Suryani Nasution (Putri Abdul Haris Nasution yang meninggal di kejadian ini)

No comments:

Post a Comment

Bergabunglah Bersama Kami

Sekolah Pencetus Wirausaha Binaan SEAMEO.
  • Beasiswa dan Biaya Murah

    Banyak program beasiswa akademik dan non akademik.

  • Boarding School Hafal Al-Quran

    Mencetak Banyak Santri Penghafal Al Quran (Gratis!).

  • Sarana Belajar Canggih

    Alat-alat praktik yang selalu update dan mengikuti jaman.

  • Transportasi Mudah

    Bagi pengguna transportasi umum, kampus SMK MOEKA mudah dijangkau.

  • Kerja atau Kuliah?

    Lulusan dapat langsung disalurkan ke dunia kerja maupun melanjutkan kuliah.

  • Lokasi Strategis

    Lokasi sekolah yang strategis serta berada di pusat kota kecamatan.

  • Langganan Juara

    SMK MOEKA merupakan sekolah dengan segudang prestasi.

  • Banyak Pilihan Ekstrakurikuler

    Ada banyak pilihan ekstrakurikuler sesuai minat.

    Pages

    Back to top